SERINDIT MELAYU JANTAN (KIRI) DAN BETINA).
PADA BURUNG JANTAN, BAGIAN ATAS KEPALA BERWARNA BIRU DAN TENGGOROKAN BERWARNA MERAH.
Perlu diketahui, burung serindit yang sering dilombakan di Sumatera dan Kalimantan adalah serindit melayu (
Loriculus galgulus).
Spesies ini memang mempunyai habitat asli di kedua pulau tersebut,
serta ditemukan pula di Jawa (misalnya di Kecamatan Limbangan, Kabupaten
Kendal) dan Malaysia. Perkembangan burung serindit di Malaysia bahkan
sudah bagus, karena jumlah pemeliharanya cukup banyak dan menjadi burung
lomba favorit di sana
(mesti jujur bro, he..he..).
Selain serindit melayu, Indonesia masih memiliki enam spesies
serindit lainnya, yang kemudian diberi nama sesuai dengan habitatnya.
Enam spesies tersebut adalah serindit jawa, serindit sulawesi, serindit
sangihe, serindit maluku, serindit flores, dan serindit papua. Silakan
cek kembali jenis dan habitat serindit
di sini.
Khusus serindit sangihe (Loriculus catamene) dan serindit sulawesi (Loriculus exilis) nggak
usah dipelihara ya, karena keduanya termasuk spesies burung langka dan
dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999
tentang Daftar Nama Burung yang Dilindungi.
Menurut Om Adry Riady, EO latber / lomba burung di Pangkalpinang,
burung ini dulu tak punya nilai ekonomi karena kurang diminati. Apalagi
suaranya di alam bebas lebih dominan dencingan saja. Namun setelah ada
yang membuktikan bahwa burung ini mampu menghasilkan suara bagus,
melalui isian atau masteran suara burung lain, akhirnya sedikit demi
sedikit peminatnya terus meningkat.
Om Adry bahkan harus berjibaku untuk membuka kelas serindit. Semula
masih banyak tiket yang tak terjual, tetapi sekarang dibuka 2-3 kelas
pun selalu habis. Bahkan, tiket sudah terjual habis beberapa hari
sebelum lomba dimulai. Simak kisah membangkitkan hobi burung serindit
dalam artikel
Fenomena burung serindit di Bangka.
Bukan hanya di Bangka, burung yang kerap dijuluki “
lovebird
lokal Indonesia” ini juga menjadi kelas wajib di sejumlah daerah di
Sumatera seperti Riau, Kepulauan Riau, Kepulauan Belitung, Jambi,
Lampung, Bengkulu dan Palembang, serta di beberapa daerah di Kalimantan.
Hukum
supply and demand pada akhirnya tak bisa dihindari.
Permintaan meningkat membuat serindit kini makin dihargai. Kalau dulu
hanya di bawah Rp 30.000, sekarang harganya bisa mencapau Rp 80.000 – Rp
100.000 per ekor.
Burung jawara bahkan bisa mencapai puluhan juta rupiah. Lala,
serindit milik M Khadafi (Aceh Bintang SF – Lampung), bahkan pernah
ditawar Rp 25.000.000 usai memenangi kelas utama dalam Speed Racer Cup
di Pangkalpinang (18/11).
Salah satu keunikan burung ini adalah gaya tidurnya yang mirip
kelelawar, yaitu bergelantung terbalik. Saat makan pun kerap
bergelantungan. Di alam bebas, ia bergelantungan di dahan / cabang
pohon, baik saat tidur maupun saat menyantap buah-buahan.
Sedangkan dalam pemeliharaan di sangkar atau kandang, serindit
biasanya bergelantungan di bagian atas atau jeruji sangkar / kandang.
Jika di rumah banyak tikus, jeruji pada bagian atas dan dinding kandang
perlu dibuat rangkap dua, agar kaki serindit saat bergelantungan tidak
dimakan tikus.
Sedangkan untuk pemeliharaan dalam sangkar, selama sangkar digantung,
rasanya susah bagi tikus untuk mendekatinya. Akan lebih baik jika Anda
menyediakan satu tenggeran lagi tepat di bawah atap sangkar, agar burung
bisa leluasa bergelantungan di sana.
Membedakan jenis kelamin
INGAT, BIRU DI ATAS KEPALA DAN MERAH DI TENGGOROKAN ADALAH CIRI SERINDIT JANTAN.
Dalam literatur perburungan internasional, serindit melayu disebut sebagai
blue-crowned hanging parrot.
Ini karena pada bagian atas kepalanya terdapat warna biru yang cukup
besar dan mudah dilihat. Tetapi ciri ini hanya dimiliki burung jantan.
Jadi, ini merupakan tengara yang paling mudah diamati dalam membedakan
jenis kelamin burung serindit melayu.
Kedua, burung jantan mempunyai noktah merah yang cukup besar di
bagian tenggorokan (bisa juga disebut bagian dada). Burung betina tidak
memiliki kedua kekhasan yang dimiliki burung jantan, yaitu noktah biru
di atas kepala dan noktah merah di bagian tenggorokan.
Tetapi serindit muda, meski jantan, awalnya tidak menampakkan tanda
biru di bagian atas kepala maupun merah di bagian tenggorokan. Warna itu
baru muncul menjelang dewasa, mulai dari samar-samar, agak jelas, dan
akhirnya benar-benar jelas.
Perawatan bakalan serindit
Untuk memperoleh suara yang lengkap, idealnya kita memelihara
serindit sejak muda, karena akan lebih mudah dimaster. Usahakan mencari
bakalan yang beranjak dewasa, ketika sebagian tanda biru di kepala dan
merah di tenggorokan masih samar-samar.
memberikan hasil Perawatan burung serindit itu sendiri tidaklah
sulit, karena burung ini dikenal sangat mudah beradaptasi dengan
lingkungan barunya selain itu kemudahan alam pemberian
pakan
misalnya membuat burung ini sangat cocok dipelihara oleh pemula yang
baru saja menekuni hobi barunya yaitu burung kicauan contohnya saja
serindit hanya cukup diberi nasi setiap hari saja burung ini sudah mau
berkicau dengan riangnya apalagi jika dibarengi dengan pemberian
buah-buahan dan makanan lainnya.
Salah satu hal yang lumayan susah dalam merawat serindit muda hutan
(MH) atau tangkapan hutan adalah mengajarinya makan millet atau
biji-bijian. Sebab di habitat aslinya, mereka cenderung makan
buah-buahan yang manis.
Tetapi dengan berbagai cara dan pelatihan yang kontinyu, burung ini
lama-lama akan menyukai biji-bijian. Berikut ini beberapa cara
mengenalkan millet kepada serindit MH (Anda bisa mencoba salah satu) :
- Cara yang lazim digunakan adalah menempelkan millet pada
buah-buahan. Bisa juga memotong buah, lalu menyimpannya dalam wadah
millet dan dilumuri dengan millet.
- Menyatukan serindit yang belum biasa makan millet dengan serindit
yang sudah terbiasa makan millet. Hal ini akan merangsang minatnya untuk
ikut-ikutan memakan millet.
- Mencampur millet dalam air gula (air yang manis). Air gula juga bisa
digantikan dengan madu. Lakukan selama beberapa hari, kemudian coba
berikan millet yang utuh atau kering. Kalau sudah mau memakannya,
berarti Anda berhasil mengajarinya makan millet.
Merawat burung serindit agar cepat gacor
Serindit kini mulai ramai meramaikan khazanah perburungan Nusantara.
Kalau sepanjang tahun lalu hanya dilombakan di wilayah Sumatera dan
Kalimantan, siapa tahu tahun ini bisa dilombakan di daerah lain, atau
ikut menikmati kejayaan burung paruh bengkok lainnya seperti
lovebird,
parkit, dan
palek (cocktaiel).
Kali ini akan dibahas perawatan burung serindit, termasuk bagaimana
membuatnya cepat gacor, sebagaimana permintaan beberapa kicaumania dalam
komentarnya di omkicau.com maupun
Facebook Burung.
Adapun jenis buah yang disukai burung serindit sangat beragam. Di
alam bebas, burung ini antara lain menyukai rambutan, jambu monyet,
apel, pepaya, anggur, jeruk, pisang kepok, dan sebagainya. Jika Anda
merasa aman dengan buah-buahan yang dibeli dari pasar, maka buah cukup
dicuci bersih lalu diberikan kepada burung.
Kalau Anda tak yakin, misalnya apakah buah ini matang karena hasil
karbitan, maka untuk buah seperti apel, jeruk, anggur, pepaya, dan
pisang bisa direndam terlebih dulu dalam larutan air garam selama 1-2
jam untuk menghilangkan racun dari bahan karbit tersebut.
Setelah itu, angkat buah dari rendaman air garam, kemudian dibilas
dengan air bersih, diberikan kepada burung. Sisa-sisa air garam yang
mungkin masih melekat pada kulit buah konon bisa menambah gairah burung
serindit sehingga menjadi lebih rajin berbunyi.
Perawatan lain yang dianjurkan adalah memandikannya setiap hari, baik
dengan cara disemprot halus pada bagian dada dan punggung serta ekornya
(jangan terkena muka, karena air semprotan bisa masuk ke lubang hidung
(nostril). Bisa juga menyediakan bak mandi jika burung terbiasa dengan
cara seperti itu, Selanjutnya, penjemuran cukup sebentar saja.
Membuat burung serindit cepat gacor
Sebelum fokus ke burung cepat
gacor,
Om Kicau selalu mengingatkan: lebih penting mendahulukan burung jinak
terlebih dahulu. Setelah jinak, baru memulai program penggacoran.
Bagaimana cara menjinakkan burung, silakan buka artikelnya
di sini.
Sekarang kita masuk program penggacoran. Perlu diketahui, serindit di
alam bebas mengeluarkan suara dencingan, mirip seperti cecurut (satwa
sebangsa tikus). Suara dencingan pada burung bakalan semula tak begitu
keras, seperti terekam dalam video di bawah ini, tetapi makin bertambah
umur makin kencang.
Begitu kencangnya, berdasarkan pengalaman selama ini, sebagian besar
burung berkicau yang ditempel di dekat serindit pun umumnya akan
terpancing. Burung
anis kembang,
anis merah, dan
kacer yang susah bunyi bisa ditrek dengan serindit. Bahkan, pernah kejadian, serindit yang mestinya akan dimaster dengan
cendet
/ pentet, ketika ditempel pemasteran terjadi dalam dua arah. Cendet
menirukan dencingan serindit, dan serindit pun menirukan ocehan cendet.
Pada dasarnya semua jenis burung paruh bengkok (famili Psittacidae),
termasuk serindit, memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata burung
lainnya, termasuk kepandaiannya dalam menirukan suara burung lain.
Serindit sudah terbukti mampu merekam suara sebagian besar jenis burung,
mulai dari lovebird,
ciblek, cililin,
kapas tembak, cendet, burung layang, hingga suara burung walet.
Cara memasternya pun tak perlu repot-repot, seperti harus full
kerodong. Asalkan mendengar suara burung lain, atau Anda perdengarkan
aneka suara binatang melalui mp3 player, serindit umumnya akan menirukan
suara-suara tersebut.
Program pemasteran lebih efektif jika dilakukan ketika serindit masih
muda. Setiap hari dia ditempel burung lain, atau terus diperdengarkan
suara-suara burung / binatang. Coba lakukan untuk setiap satu jenis
suara dulu, sampai serindit bisa menirukannya dengan baik. Setelah itu
bisa dicoba dengan suara lain.
Demikian seterusnya, sampai serindit bisa menguasai 5-8 jenis suara, atau sesuai keinginan Anda. Soal lamanya
gacor
memang tidak bisa dipastikan, karena karakter burung berbeda-beda. Yang
pasti, serindit pintar menirukan suara burung lain. Rata-rata satu
bulan sudah bisa bunyi.
Berikut ini suara burung serindit yang sudah lumayan
gacor. Silakan pencet play untuk mendengarkan, atau kalau mau download pencet aja link di bawahnya.