Krokot, tanaman liar yang makin dicari kenarimania
Bagi sebagian orang, krokot mungkin dianggap sebagai tanaman biasa. Tanaman ini bisa tumbuh di mana saja, malah sering dianggap sebagai gulma bagi tanaman lainnya. Tapi bagi kalangan kenarimania, tanaman krokot kini justru makin dicari untuk dijadikan pakan tambahan bagi burung piaraannya. Daun krokot diyakini dapat membuat suara kicauan burung kenari lebih jernih, bahkan bisa menambah panjang durasi suaranya.
Krokot termasuk jenis tanaman liar yang bisa tumbuh di berbagai tempat dan habitat. Tumbuhan ini terdiri dari 40-100 spesies yang ditemukan di daerah tropis. Salah satu jenis krokot yang paling dikenal adalah Portulaca oleracea.
Di Indonesia, jenis krokot itu memiliki banyak nama alias, tergantung dari daerah masing-masing. Penduduk Sunda dan Sumatera menyebutnya tanaman gelang, atau gelang biasa. Adapun penduduk di Ternate menamakannya jalu-jalu tiki.
Tanaman ini sejak dulu sering dimanfaatkan sebagai tanaman obat bagi manusia, dan bisa menjaga kebugaran kita. Cara penyajiannya bervariasi, seperti direbus dalam air sampai mendidih dan diminum airnya, dijadikan sayuran / lalapan, bahkan ada juga yang dicampur dengan salad.
Krokot merupakan tanaman terna semak yang memiliki batang beruas dan berwarna merah kecokelatan. Daunnya bersifat tunggal, berwarna hijau, berbentuk bulat telur.
Ujung dan pangkal daunnya tumpul, sedangkan bagian tepi daun rata dan berdaging, dengan panjang sekitar 1-3 cm dan lebar 1-2 cm. Bunganya bersifat majemuk dan terletak pada ujung cabang.
Tanaman krokot memiliki kelopak bunga yang bewarna hijau, bertajuk, dan bersayap. Mahkota bunga berbentuk jantung, dan memiliki 3-5 kepala putik bewarna putih dan kuning. Buahnya berbentuk kotak, berrwarna hijau, dan memiliki biji yang banyak. Bijinya bulat, kecil, mengkilap, dan berwarna hitam.
Tanaman krokot memiliki akar tunggang, sehingga bisa diperbanyak melalui stek batang atau bisa juga melalui biji. Perawatannya relatif mudah, cukup disiram air secara rutin untuk menjaga kelembaban tanah dan berikan pupuk organik agar tanaman menjadi subur.
Kini makin dicari para kenarimania
Belakangan ini, tanaman krokot juga makin dicari kalangan kenarimania. Banyak di antara mereka yang meyakini bahwa kenari yang rutin mengkonsumsi tanaman ini akan memiliki suara lebih jernih, dengan durasi kicauan lebih panjang. Alhasil, banyak kicaumania di beberapa daerah yang berburu daun mujarab tersebut.
Daun krokot kaya akan Omega-3. Selain itu, dalam 100 gram daun krokot segar terkandung sedikitnya 225-300 mg asam linolenat. Secangkir daun krokot yang sudah direbus mengandung 90 mg kalsium, 560 mg kalium, 2000 IU vitamin A, berbagai jenis asam amino yang baik untuk kesehatan, serta aneka jenis mineral.
Para penggemar kenari memberikan daun krokot kepada kenarinya melalui beberapa cara. Antara lain dengan cara membersihkan daun dan batangnya, lantas menggantungnya pada sela-sela jeruji sangkar.
Ada juga yang mengolahnya terlebih dulu menjadi tepung krokot. Caranya, daun krokot dikeringkan di bawah terik matahari sampai benar-benar kering, kemudian menggilingnya dengan blender.
Tetapi sejauh ini hasilnya cukup bervariasi. Ada kenarimania yang mengaku sukses dengan terapi daun krokot. Ada juga kenarimania yang mengaku belum ada perubahan nyata pada performa suara burungnya, kendati sudah diberi daun krokot.
Bagaimanapun, pemberian daun krokot tetap harus dibarengi dengan perawatan rutin lainnya, terutama pemberian extra fooding (EF) seperti telur puyuh rebus, buah, sayuran hijau, dan biji-bijian berkualitas. Perawatan lain seperti mandi dan penjemuran juga harus dilakukan secara rutin.
Jadi, pemberian daun krokot jangan sampai melupakan aspek perawatan lainnya. Selain itu, agar hasilnya bisa lebih maksimal, jangan lupakan pula aneka vitamin yang sangat diperlukan bagi burung kicauan. Pemberian multivitamin seperti BirdVit, misalnya, sangat bagus untuk menjaga kondisi burung kenari Anda, sekaligus membantunya rajin bunyi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
DEMI KEMAJUAN KICAU MANIA SAMPIT